Minggu, 27 Desember 2009

Survival (part 2)


FLORA DAN FAUNA YANG BERMANFAAT DAN BERBAHAYA
Keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan di Indonesia cukup tinggi sehingga pengenalan dan pemilihan jenis yang dapat dimakan dan sebagai obat perlu diketahui, sebab ada beberapa jenis tumbuhan yang beracun dan ada beberapa jenis hewan yang berbisa

sehingga kesalahan memilih dapat berakibat fatal. Demikian pula apabila memakan satu jenis hewan atau tumbuhan, tidak semua bagian dapat dimakan selain rasa dan kandungan nutrisi, tetapi adapula bagian dari tumbuhan atau hewan yang mengandung racun.
1. Tumbuhan Hutan Sebagai Sumber Makanan
Yang perlu diperlu diperhatikan dalam memilih makanan yang bersumber dari sekian banyak tumbuhan hutan adalah :
1. Tumbuhan tersebut sudah dikenal dan biasa dimakan
2. Tumbuhan tersebut tidak hidup menyendiri (soliter)
3. Tumbuhan tersebut tidak berwarna menyolok, tidak bergetah susu dan berbau kurang sedap
4. Jangan memakan jenis tumbuhan yang terasa gatak atau panas pada kulit, bibir dan lidah
5. Jangan memakan satu jenis tumbuhan saja
6. Sebaiknya dimasak dulu sebelum dimakan
Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan memberikan energi cukup adalah umbi kemudian buah, daun muda dan umbut atau batang muda. Adapula beberapa jenis tumbuhan yang dapat dimank bunganya
Jenis tumbuhan yang dapat dimakan antara lain :
1. Umbi talas(Colocasia sp), rumput teki(Cyperus rotundus), uwi atau gadung(Dioscorea hispida) dan ganyong(Canna hybrida)
2. Buah senggani atau herendong(Malastoma polyantum), arbei hutan(Rubus sp), markisa atau konyal(Passiflora quadrangularis) dan ceplukan(Physalis angilata)
3. Biji muda sengon(Albizia lophanta) dan kaliandra(Caliandra cathartica)
4. Daun muda paku tiang(Alsophia glauca), rasamala(Altingia excelsa), selada air(Nasturtium officinale), poh-pohan atau banyon(Pileamelastomoides), sintrong(Gynura arrantiaca), dan antanan atau gagan atau kaki kuda(Cantella asiatica)
5. Umbut paku tiang, batang muda ketebon(Genostegia hirta}, umbut palem muda(Fam palmae), batang daun begonia(Begonia sp) dan rebung bambu(Bambosa sp)
6. Bunga honje dan kecombrang(Nicolaria sp), bunga turi(Sesbania glandiflora), pisang hutan(Musa sp) yang dapat dimakan yaitu :buah, jantung, batang bagian dalamk dan bongkol pisang muda.
7. Jenis jamur yang bisa dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu jamur kuping(Aircularia judae) dan jamur tiram(Pleuretus ostratus). Hati-hatilah bila memakan jamur, karena banyak yang beracundan bila tidak mengenali lebih baik menghindar.
2. Manfaat Lain Dari Tumbuhan Hutan
Dalam keadaan survival dimana seorang dihadapkan pada kondisi sulit, dapat memanfaatkan tumbuhan selain untuk makanan dapat pula sebagai obat, bahan bakar, untuk membuat tempat berlindung dan tempat mencari air.
1. Sebagai tumbuhan obat
Tumbuham obat atau simplisia nabati banyak terdapat di Indonesia tetapi masihkurang dikenal dan diketahui khasiatnya oleh umum. Adapula jenis-jenis tumbuhan obat yang ditanam disela-sela hutan produksi dan disebut empon-empon. Pengenalan dan pemanfaatan obat masih secara trsisional dan disampaikan secara turun-temurun pada masyarakat Indonesia.
Beberapa jenis tumbuhan obat yang ditemui di hutan yaitu :
i. Lumut hati, bila diamakan dapat sebagai obat hepatitis(penyakit hati)
ii. Antanan atau gagan atau kaki kuda daunnya bila dimakan atau dilalap, dapat sebagai obat sakit perut, batuk, asma dan sariawan
iii. Kaliandra, dau dan biji mudanya dapat sebagai obat sariawan
iv. Sembung manis, jenis tumbuhan herba yang daunnya dapat digunakan untuk sakit panas dan sakit perut
v. Kiurat, daunnya untuk obat luar, seperti luka dan salah urat(keseleo)
vi. Numpong, daunnya dihaluskan untuk obat lika
vii. Getah kamboja, untuk menghilangkan bengkak
Masih banyak jenis tumbuhan obat yang berasal dari hutan, tetapi untuk penggunaannya harus dicampur dan diolah bersama jenis tumbuhan lainnya sehingga menjadi jamu untuk mengobati sakit tertentu
2. Untuk bahan bakar
Kayu dan ranting kering, getah damar dan getah pinus yang mengandung terpetin.
3. Untuk membuat atap bivoak
Daun anggrek tanah atau congkok, daun honje, daun pisang, daun pandan hutan, daun palem hutan, daun aren dan daun paku sarang burung yang biasa menempel pada hutan besar
4. Penimpan air
Tumbuhan palem, bambu, rotan dan tali air atu liana yang biasa menggantung dari pohon ke pohon
Tumbuhan juga dapat dimanfaatkan untuk membuat peralatan dan dijadikan arah pergerakan survivor
3. Tumbuhan Yang Berbahaya Dan Beracun
Beberapa jenis tumbuhan dapat berpengaruh buruk terhadap manusia jika dimakan maupun melalui kontak langsung dengan kulit. Jenis ini kebanyakan mempunyai karekteristik tersendiri terlihat dari bentuk mofologisnya
Jenis tumbuhan yang berbahaya bila kontak langsung dengan kulit :
1. Rengas atau ingas, getahnya dapat menimbulkan iritasi kulit dan dapat merusak jaringan kulit
2. Kemadu atau pulus, bulu daunnya bila tersentuh menyebabkan gatal dan panas
3. Rarawean atau raweh, kelopak polongnya mempunyai rambut yang membuat kulit gatal
4. Aren, buah aren mentah dapat menyebabkan gatal
Jenis tumbhan beracun jika dimakan yaitu :
1. Jarak, racun pada bijinya menyebabkan muntah, buang air besar dan kepala pusing
2. Pangi atau picung, seluruh pohonnya mengandung asam sianida yang sangat beracun
3. Kecubung, daun dan bunganya mengandung atropin yang menyebabkan halusinasi
4. Jamur amannita verna, mengandung meskarin yang dapat mematikan hewan maupun manusia
5. Jamur Psilocybe sp, mengandung philosibin yang menyebabkan halusinasi
6. Jamur jenis lain yang mengandung racun : Amanita muscaria, Corprinus sp, Hygrophorus miniatus, Gomphus bonarii, Microglossum rufum

4. Hewan Sebagai Sumber Makanan
Yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan makanan yang bersumber dari hewan yaitu :
1. Jenis hewan tersebut
2. Tempat hidup atau habitat nya
3. Ukuran tubuhnya
4. Makanannya
5. Pola tingkah laku hewan tersebut
Banyak jenis hewan yang dapat dijadikan bahan makanan dalam keadaan survival, tetapi karena sifat hewan yang mobile. Maka mendapatkannya lebih sulit dibanding tumbuhan. Situasi dan kondisi lingkungan juga mempengaruhi sifat dan tingkah laku hewan trsebut. Ada hewan yang keluar dari tempat persembunyian \nya dan mencari makan pada malam hari (noctural), sehingga siang hari sulit ditemukan, adapula yang keluar siang hari saja (diurnal). Hampir semua jenis hewan dapat dimakan tetapi dalam menagkap hewan tersebut harus hati-hati karena ada beberapa jenis hewan yang berbahaya dan berbisa dan diperlukan keterampilan untuk untuk menangkap atau menjerat hewan tersebut. Untuk mengetahui jenis, ukuran tubuh dan populasi hewan pada suatu daerah, selain dengan melihat langsung juga bisa dengan melihat kotoran dan jejak kaki hewan tersebut.
Hewan yang dapat dimakan antara lain :
1. Mollusca
Yang termasuk kelompok ini adalah berbagai macam siput dan kerang. Siput umumnya hidup disemak dalam hutan, sedangkan kerang umumnya hidup disaluran-saluran air atau terbenam dalam lumpur
2. Annelida
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah cacing dan lintah. Cacing dapat diperoleh dengan cara menggali tanah atau disarang burung pada pohon. Cacing yang mempunyai ukuran yang cukup besar adalah cacing Sonari. Jika akan dimanfaatkan, isi perutnya perlu dibersihkan dahulu.
3. Insecta (berbagai macam serangga)
Jenis serangga yang sering dimanfaatkan adalah jenis belalang karena mudah dijumpai didaerah berumput. Dibeberapa tempat juga dijumpai ulat serangga yang mengandung protein tinggi, seperti ulat sagu dan ulat jati.
4. Crutascea
Yang termasuk jenis hewan ini adalah kepiting dan udang. Hewan ini dapat dijumpai pada aliran air yang mengalir dipegunungan, terutama didaerah pinggiran sungai yang berbatu
5. Pisces
Sama hal nya dengan udang, ikan juga sering dijumpai didaerah aliran air di pegunungan, sungai dan danau, karena air merupakan habitat ikan
6. Amphibia (berbagai jenis katak)
Banyak dijumpai dekat aliran air dihutan terutama pada malam hari, karena katak bersifat noctural. Katak yang bisa dimakan jenis (rana sp). Di hutan Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi banyak ditemukan jenis (rana macrodont) yang merupakan jenis katak beukuran besar yang bisa dimakan
7. Reptilia (berbagai jenis hewan melata)
Yang termasuk kelompok ini adalah ular, kadal, cicak dan sebagainya. Didaerah hutan merupakan hunian ular besar seperti ular sanca. Disampin berbahaya karena lilitannya yang kuat, ular sanca tidak berbisa dan dapat dimakan. Daging dari jenis ular berbisa dapat dimakan, tetapi bagian kepala dan isi perytnya harus dibuang karena dikepala terdapat kelenjar bisa
8. Mamalia (berbagai jenis hewan menyusui)
Yang termasuk kelompok hewan ini adalah kelinci, rusa, tikus dan sebagainya. Untuk mendapatkan hewan ini cukup sulit karena gerakannya yang lincah sehingga dibutuhkan jerat untuk menagkapnya
9. Aves (berbagai jenis burung)
Yang termasuk kelompok ini adalah aym hutan, yang dapat dijerat, seadngkan jenis burung lainnya sulit didapat karena kemampuan tebangnya.

5. Hewan Yang Berbahaya Dan Berbisa
Beberapa jenis hewan dapat menimbulkan bahay bagi manusia salah satu sebabnya karena terganggu dan dengan alat pembelaan dirinya maka hewan tesebut menyerang. Adapula jenis hewan, terutama hewan pengisap darah dan hewan carnivora besar yang memanfaatkan kehadiran manusia sebagai sumber makanannya
Jenis hewan yang berbahay dan berbisa antara lain adalah :
1. Nyamuk malaria.
Nyamuk ini merupakan vector dari bakteri Plasmodium malariae
2. Agas
Sejenis nyamuk yang hidupnya bergerombol di hutan atau rawa. Gigitan hewan ini dapat menyebabkan gatal dan panas
3. Semut api
Hewan ini hidupnya diatas permukaan tanah merayap diantara guguran daun. Gigitan semut ini menyebabkan panas dan perih pada kulit
4. Tawon atau Lebah
Sengatan hewan ini bisa menyababkan bengkak, sakit dan menimbulkan demam bagi penderita
5. Kelabang
Sengatannya menyebabkan bengkak dan sakit sekali
6. Kalajengking
Sengatan kalajengking menyebabkan bengkak dan sakit sekali. Hewan ini mempunyai capit, akan tetapi yang berbahaya adalah ekornya (talson)
7. Pacet dan Lintah
Kedua jenis hewan ini mempunyai alat penghisap darah yang mengandung zat anti pembeku darah
8. Harimau dan Macan Kumbang
Kedua jenis hewan ini masih terdapat di hutan Sumatra
9. Buaya
Terdapat dimuara sungai dan rawa Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya
10. Ular
Beberapa jenis ular berbisa seperti ular cobra, ular belang, ular tanah, ular hijau, ular cabe dan ular pucuk, masing-masing mempunyai karekteristik tersendiri

Beberapa petunjuk untuk mengidentifikasi ular berbisa :
1. Tidak semua ular berbisa kepalanya berbentuk segitiga, tetapi ular yang kepalanya bebentuk segitiga adalah ular berbisa. Sisik dibawah cloaca ular berbisa membentuk lempengan tunggal, sedangkan pada ular tidak berbisa membentuk lempengan membelah
2. Pada bagian punggungnya berlunas sehingga membentuk garis punggung dari mulai dari belakang kepala sampai ekor
3. Mempunyai kelenjar dan gigi bisa pada bagian kepala

Gigitan ular berbisa dapat berakibat fatal dan dapat menyebabkan kematian. Hindarilah jika berjumpa ular berbisa, apabila terpaksa unatuk memanfaatkannya sebagai bahan makanan, maka langsung saja dibunuh menggunakan alat dan jangan berusaha menangkapnya. Hal ini untuk menjaga kemungkinan buruk akibat ular tersebu
Read More......

Jumat, 25 Desember 2009

Pilihan Sederhana

Bila dihadapkan pada pilihan, apakah anda memiliki untuk sehat,
makmur, punya banyak teman, dan bahagia, ataukah anda memilih
hidup miskin, sakit-sakitan, dibenci, dan sengsara…? Pilihan ini
tentu gampang. Semua orang tentu akan mengambil pilihan pertama
tanpa pikir panjang.

Tapi mengapa yang ada dalam pilihan pertama tidak seluruhnya
hadir dalam kehidupan anda…? Adalah kenyataan, bahwa sebenarnya
anda punya pilihan, tetapi tidak diberikan sekaligus seperti
yang ada di awal tulisan ini. Pilihan itu melainkan diberikan
secara bagian per bagian dalam setiap sisi kehidupan anda. Hari
demi hari, saat demi saat – semua yang anda pilih dalam hidup
sebenarnya adalah bagian dari pilihan di atas. Dan pilihan
andalah yang menjadi kenyataan hidup anda.

Pilihan-pilihan sederhana yang anda buat, yang mungkin anda
anggap sepele, akan membentuk jawaban besar. Pilihan-pilihan
sederhana ini yang mempengaruhi hidup anda. Di sepanjang jalan
kehidupan, anda akan terus berhadapan dengan pilihan-pilihan
sederhana, untuk itu tetaplah fokus pada arah mana tujuan hidup
anda bergulir. Buatlah pilihan yang tepat – sekalipun sederhana -
karena hidup anda akan ditentukan oleh pilihan-pilihan yang
anda buat…
Read More......

Selasa, 15 Desember 2009

Teori Dasar Survival (Part 1)




A. PETA DAN KOMPAS
1. Teknik Peta Kompas
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara praktis menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk Keperluan orientasi ini, kita perlu mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi. Ini bisa dilakukan dengan menanyakan kepada penduduk setempat nama-nama gunung, bikit, sungai, atau tanda-tanda medan lainnya, atau dengan mengamati kondisi bentang alam yang terlihat dan mencocokkan dengan gambar kontur yang ada dipeta, untuk keperluan praktis, utara magnetis dianggap sejajar dengan utara sebenarnya,

tanpa memperlitungkan adanya deklinasi. Langkah-langkah orientasi peta :
a) Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
b) Letakkan peta pada bidang datar;
c) Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
d) Cari tanda-tanda medan yang
paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
e) Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-ingat tanda medan
yang khas dari setiap tanda medan.
2. Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga macam azimuth yaitu :
a) Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik sasaran;
b) Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran;
c) Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.
back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya : bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth = 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat
atau 360 derajat.
3. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda medan lainnya yang dibidik.
Langkah-langkah resection :
a) Lakukan orientasi peta;
b) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah;
c) Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu;
d) Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas itu disebut azimuth;
e) pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya;
f) perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta
4. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di pet dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah melakukan intersection :
a) lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita;
b)bidik obyek yang kita amati;
c) pindahkan sudut yang kita dapat dipeta;
d) bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah b dan c; e) perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.
5. Koreksi sudut
Pada pembahasan utara telah dijelaskan bahwa utara sebenarnya dan utara kompas berlainan. Hal ini sebetulnya
tidaklah begitu menjadi masalah penting jika selisih sudutnya sangat kecil, akan tetapi pada beberapa tempat,
selisih sudut/deklinasi sangat besar sehingga perlu dilakukan perhitungan koreksi sudut yang didapat dari
kompas(azimuth)yaitu :
A. Dari kompas (K) dipindahkan ke peta (P): P= K +/- (DM +/- VM)
B. Dari peta( P) dipindahkan ke kompas (K): K= P +/- (DM +/- VM)
Keterangan:
Tanda +/- diluar kurung untuk DM (deklinasi magnetis/iktilaf magnetis)
= dari K ke P: DM ke timur tanda (+), DM ke barat tanda (-) = dari P ke K: DM ke timur tanda (-), DM ke barat
tanda (+)
Tanda +/- di dalam kurung untuk VM (variasi magnetis)
=tanda (+) untuk increase/naik; tanda (-) untuk decrease/turun.
Contoh Perhitungan:
Diketahui sudut kompas/azimuth 120 derajat, pada legenda peta tahun 1942 tersebut: DM 1 derajat 30 menit
ketimur, VM 2 menit increase, lalu berapa sudut yang akan kita pindahkan ke peta?
P= K=+/- (DM +/- VM) ingat! kompas ke peta, DM ke timur VM increase
besar VM sekarang (2002)= (2002-1942)x 2 menit
= 120 menit= 2 derajat (1 derajat=60 menit)
sudut P= 120 derajat + (1 menit 30 detik + 2 derajat)
= 123 derajat 30 menit, jadi sudut yang dibuat di peta adalah 123 1/2 derajat.

6. Analisa Perjalanan
Analisa perjalanan perlu dilakukan agar kita dapat membayangkan kira-kira medan apa yang akan kita lalui,
dengan mempelajari peta yang akan dipakai. Yang perlu di analisa adalah jarak, waktu dan tanda medan.
a. Jarak
Jarak diperkirakan dengan mempelajari dan menganalisa peta, yang perlu diperhatikan adalah jarak yang sebenarnya yang kita tempuh bukanlah jarak horizontal. Kita dapat memperkirakan jarak (dan kondisi medan) lintasan yang akan ditempuh dengan memproyeksikan lintasan, kemudian mengalihkannya dengan skala untuk memperoleh jarak sebenarnya.
b. Waktu
Bila kita dapat memperkirakan jarak lintasan, selanjutnya kita harus memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut. Tanda medan juga bisa untuk menganalisa perjalanan dan menjadi pedoman dalam menempuh perjalanan.

c. Medan Tidak Sesuai Peta
Jangan terlalu cepat membuat kesimpulan bahwa peta yang kita pegang salah. Memang banyak sungai-sungai kecil yang tidak tergambarkan di peta, karena sungai tersebut kering ketika musim kemarau. Ada kampung yang sudah berubah, jalan setapak yang hilang, dan banyak perubahan-perubahan lain yang mungkin terjadi.
Bila anda menjumpai ketidaksesuaian antara peta dengan kondisi lapangan, baca kembali peta dengan lebih teliti, lihat tahun keluaran peta, karena semakin lama peta tersebut maka banyak sekali perubahan yang terdapat pada peta tersebut. Jangan hanya terpaku pada satu gejala yang tidak ada di peta sehingga hal-hal yang yang dapat dianalisa akan terlupakan. Kalau terlalu banyak hal yang tidak sesuai, kemungkinan besar anda yang salah (mengikuti punggungan yang salah, mengikuti sungai yang salah, atau salah dalam melakukan resection). Peta 1:50.000 atau 1:25.000 umumnya cukup teliti.
Read More......

Senin, 31 Agustus 2009

Decision Making: Tugas Kepemimpinan

Beberapa saat lagi kereta akan tiba di stasiun Semarang. Semua penumpang telah bersiap-siap dengan masing-masing barang bawaan. Panji menyapa kembali kenalan di sebelahnya yang kemudian ia ketahui bersama Farid. Sebagai teman perjalanan, mereka telah berbincang sejak berangkat dari stasiun Gambir, Jakarta. Keduanya lalu bertukar nomor telepon dan saling menanyakan melanjutkan ke kota tujuan.

Kereta tiba di Semarang. Ini adalah stasiun terakhir kereta Argo Muria, artinya semua penumpang akan turun disini untuk melanjutkan ke tempat tujuan masing-masing. Biasanya penumpang kereta ini punya tujuan beragam, ada yang memang mau ke Semarang, ke Salatiga, Kendal atau kota-kota lain di Jawa Tengah, seperti Kudus, yang menjadi tujuan Panji.

Keluar dari stasiun riuh rendah suara penjemput berbaur dengan para sopir yang menawari jasa sewa kendaraan. Panji sempat berdiri di pinggir halaman parkir sejenak. Ia masih berpikir akan melanjutkan perjalanan dengan apa? Naik bis biasa atau sewa mobil. Bisa juga pakai taksi, atau naik ojek ke terminal. Banyak pilihan. Ia tampak agak ragu untuk memutuskan.

Sementara masih bingung, Panji duduk di kursi tunggu stasiun. Satu persatu orang meninggalkan tempat itu. Ada yang dijemput keluarganya, ada yang naik taksi, ada yang ke jalan raya menunggu bis di luar stasiun, ada juga yang naik taksi bahkan ojek dan becak. Semua telah melanjutkan perjalanannya sesuai dengan pilihan masing-masing.

Stasiun telah mulai sepi. Panji berdiri. Ia tidak boleh bingung. Ia harus memutuskan untuk memilih ke mana melanjutkan perjalanannya.

Mitra profesional, mengambil keputusan adalah salah satu tugas yang menjadi tanggungjawab pemimpin. Seorang leader sering dihadapkan pada pilihan-pilihan, bisa jadi pilihan itu mudah untuk diputuskan, namun tidak jarang pula dihadapkan pada pilihan sulit. Dan untuk itulah ia harus mengambil sikap tegas, keputusan mana yang ia pilih untuk dijalankan.

Sebagian keputusan yang kita ambil merupakan campuran berbagai macam ingatan, gagasan, perasaan, dan fakta yang kadang-kadang saling bertentangan. Sehingga “sentuhan” intuitif itu memungkinkan kita membiarkan data intuisi itu melengkapi data lain yang akan kita gunakan untuk mengambil keputusan. Jadi keputusan bisa diambil dengan menggunakan rasio maupun intuisi.

Menurut Quinn Spitser dan Ron Evans, intuisi adalah analisa kilat dari fakta dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman sebagai filter. Dalam bisnis, memang dikenal adanya intuisi bisnis. Di dalamnya ada wawasan, pengalaman, mental, dan perasaan. Bagi mereka yang memiliki intuisi bisnis yang tajam, maka dia tidak hanya mampu mengandalkan perasaan, tapi ada juga wawasan yang luas, pengalaman banyak, dan mental yang dalam. Intuisi ada empat tingkatan, yaitu bisa muncul melalui fisik, emosi, mental, dan spiritual.

Banyak cara mengembangkan intuisi, di antaranya seperti yang dikembangkan oleh Robert K. Cooper, Phd, yaitu: terjun ke dalam pengalaman, kerahkan kemampuan sedikit lebih banyak, tetap terbuka terhadap segala kemungkinan, atasi rasa takut, kenali dan cari cara untuk mengatasi apapun yang menghalanginya. Selain itu Cooper juga menyarankan, supaya peluang penginderaan harus ke luar dunia binis, berikan perhatian ekstra kepada tanggapan pertama terhadap pertanyaan-pertanyaan, perhatikan bagaimana intuisi berkomunikasi dengan diri kita, luangkan waktu beberapa menit saja dalam sehari untuk catatan kecerdasan emosional, dan jangan lupa memperluas rasa percaya diri.

Bersikap ragu-ragu ketika membuat keputusan adalah satu hal yang bisa mengurangi ketegasan sikap kepemimpinan seseorang. Dengan dilatih sedari dini, hal ini justru bisa menjadi satu keterampilan yang dibutuhkan di setiap pemimpin.

Dari kerangka berpikir tersebut juga akan dihasilkan beberapa alternatif pengambilan keputusan dengan memikirkan kemungkinan baik-buruknya berikut konsekuensi yang akan dijalani nantinya. Sebaiknya, sertailah argumen yang akurat dan tepat sebagai latar belakang dari setiap alternatif keputusan. Biasanya, sebuah keputusan akan mendapatkan berbagai respons dari teman sekerja atau anak buah. Apabila memiliki argumen yang kuat, tentu keputusan seseorang bisa diterima.

Selain itu, akan lebih bijaksana bila seorang pemimpin membuat tenggat waktu sendiri kapan harus menjatuhkan pilihan dari beberapa alternatif yang ada. Dengan demikian, ia pun tidak terlalu lama berkutat dalam mencari alternatif dan pedoman lain dalam membuat keputusan. Membuat keputusan yang tepat di waktu yang dibutuhkan adalah kunci utamanya. Patut diketahui, hal ini juga menjadi faktor pendukung bagi kesuksesan karir di kemudian hari serta memberi nilai lebih bagi seorang pemimpin seperti Anda.

Panji segera bergegas ke jalan raya, memberhentikan bis dan melanjutkan perjalanannya. Sekarang ia telah mengambil keputusan itu. [js]
Read More......

Sabtu, 11 Juli 2009

Jangan Pernah Berhenti

By: Jumadi Subur
Saya yakin sebagian besar diantara Anda pernah menonton film Tom and Jerry, benar bukan? Iya, kisah perseteruan kucing dan tikus itu telah lama dipuar di televisi, bahkan vcd-nya tersebar di hampir seluruh toko penjual film di pinggir jalan.

Memang film tersebut tidak terlalu bagus untuk dilihat, apalagi oleh anak-anak. Meskipun kategori film hiburan untuk anak, namun dalam film ini terlalu banyak adegan kekerasan yang disajikan sehingga tidak baik untuk perkembangan mental anak.

Namun bukan itu yang ingin saya bahas disini. Satu hal yang menarik dalam film ini adalah selalu saja ada cara bagi si Tom untuk berusaha mengalahkan si kecil Jerry, dan sebaliknya, selalu ada cara si Jerry dalam memperdaya Tom, si kucing yang selalu jadi pecundang itu. Bahkan seringkali dengan cara-cara di luar yang kita pikirkan. Mereka selalu kreatif dalam mencari cara.

Ya selalu menemukan cara di luar hal yang biasa. Itulah yang ingin saya bahas. Thinking out of the box, begitu orang mengisitilahkan.

Dalam situasi krisis seperti ini, budget yang terbatas, target yang tidak pernah turun, sebagai karyawan kita dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif. Kreatif dalam melaksanakan program kerja dan inovatif dalam mencari cara-cara baru untuk mensiasati situasi kritis seperti ini.

Menurut para ahli, seseorang yang kreatif bukalah selalu menemukan hal baru, namun ia selalu melihat segala sesuatu dengan cara berbeda dan baru, dan biasanya tidak dilihat oleh orang lain. Orang yang kreatif, pada umumnya mengetahui permasalahan dengan sangat baik dan disiplin, biasanya dapat melakukan sesuatu yang berbeda dari cara-cara yang biasa. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, bermanfaat, meskipun kadang tetapi dapat diimplementasikan.

Pertanyaannya, bagaimana agar kita menjadi orang yang kreatif?

Berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menjadi kreatif:

1. Buka mata, buka telinga

Kemampuan kita untuk selalu terbuka terhadap berbagai hal akan memberikan energi yang luar biasa untuk mampu mencintai segala sesuatu, termasuk mencintai profesi kita.

Dan mencintai itu harus kita lakukan dengan penuh ketulusan. Kalau kita dengan tulus melakukan pekerjaan, maka tidak akan ada beban sedikitpun yang mengganjal terhadap apapun yang ”ingin” kita lakukan.

“I never, ever thought of myself as a businessman. I was interested in creating things I would be proud of ” (Richard Branson)
2. Percaya diri


Kemampuan untuk mengenali apa yang menjadi keistimewaan kita merupakan hal terpenting dalam hidup kita. Karena itu ada istilah “mempercayai kemampuan kreatifitas anda adalah separo dari sukses itu sendiri”

Untuk bisa kreatif, kita harus bisa ber”mimpi” besar untuk menggapai sesuatu. Hidup kita tidak akan bergairah kalau kita tidak memiliki impian dan target. Orang yang percaya diri akan selalu menyusun mimpi dalam dalams ebuah cita-cita hidup.

3. Tanamkan semangat belajar

Look through the eyes of a child. The art of “listening” has been mostly forgotten. God creates human with two ears and only one mouth for a good reason.

Belajar bisa dilakukan kapan saja, dimana saja dan melalui cara apa saja. Anda bisa bertanya pada yang ahli, membaca buku, jalan-jalan, menonton film, mengikuti pelatihan dan kursus, seminar, browsing internet dan banyak lagi.

Dalam kaidah Islam sering mengenal ungkapan-ungkapan seperti: ”belajarlah sampai ke negeri cina”, ”belajar dari sejak buaian ibu sampai ke liang lahat”, ”untuk meraih kebahagaiaan di dunia capailah dengan ilmu, untuk meraih kebahagiaan di akhirat capailah dengan ilmu dan untuk meraih kedua-duanya capailah dengan ilmu”.

Itu adalah ungkapan untuk memotivasi kita dalam membangun semangat belajar. Dan orang yang selalu belajar akan memiliki pola pikir kreatif dalam kesehariannya.

4. Berhubungan dengan orang-orang kreatif

Jika ingin mengetahui karakter seseorang, lihatlah dengan siapa dia berteman. Itu mungkin ungkaan yang tepat untuk menggambarkan betapa pentingnya arti seorang teman.

“Sahabat terbaik adalah dia yang mampu mengeluarkan apa yang terbaik dari diri Anda” (Henry Ford)

Apabila Anda selalu bersama orang yang suka menyanyi, lama-kelamaan Anda juga akan senang menyanyi. Jika Anda sering berkumpul dengan para penulis atau sastrawan, paling tidak Anda akan menyukai dunia sastra. Maka jika Anda selalu berhubungan dengan orang-orang kreatif. Anda akan menjadi orang kreatif.

5. Jadilah komunikator yang baik

Saat ini dunia begitu sempit, apa yang terjadi di belahan bumi lain akan bisa kita ketahui sekarang juga dan dimana kita berada. Jadi, untuk menumbuhkan kreatifitas kita harus bisa memanfaatkan sarana komunikasi yang ada.

Di zaman digital seperti ini, berbagai sarana komunikasi dapat Anda manfaatkan untuk membangun relasi dengan orang lain. Blog, friendster, flickr, facebook, website adalah sarana-saran komunikasi yang bisa mendukung Anda mendapatkan wawasan dan teman baru.

6. Ciptakan suasana yang menyenangkan

Bermain mendorong anda dalam suatu pikiran yang berisi banyak elemen
yang anda butuhkan untuk kreatif, misalnya keingintahuan, imajinasi, experimentasi, fantasi, spekulasi, atau apa saja

”Saya tidak pernah memiliki hari kerja dalam hidup saya. Semuanya merupakan kegembiraan” (Thomas A. Edison)

7. Ciptakan lingkungan yang kondusif
Berdasarkan hasil penelitian, untuk menciptakan kreativitas dibutuhkan lingkungan kerja kondusif yang menyenangkan (fun), penuh rasa humor, spontan, dan memberi ruang bagi individu untuk melakukan berbagai permainan atau percobaan. Membentuk lingkungan yang kondusif seperti itu sangatlah tidak mudah bagi sebuah organisasi. Mendorong kreativitas dalam dunia kerja menuntut iklim yang permissif terhadap existensi individualitas dan penerimaan terhadap rasa humor, disamping tetap memegang teguh rasa hormat, kepercayaan dan komitment sebagai norma yang berlaku.

Salah satu cara terbaik untuk mendorong kreativitas dan inovasi dalam sebuah perusahaan adalah dengan cara mengukur sejauhmana hal tersebut telah dilakukan. Perusahaan dianjurkan untuk memasukkan unsur kreativitas dan inovasi ke dalam proses evaluasi kerja. Sebagai contoh: masukan unsur penilaian tentang berapa banyak ide dari seseorang atau kelompok (teamwork) yang dapat diimplementasikan oleh perusahaan. Jika hal ini terkomunikasi dengan baik maka setiap individu akan berusaha untuk memberikan ide secara konstruktif.

8. Keluar dari rutinitas

Penempatan pegawai dengan konsep the right people with the right job juga merupakan cara yang tepat untuk menstimulasi munculnya kreativitas dan inovasi. Hal ini karena penempatan pegawai pada posisi yang tepat akan mengurangi supervisi sehingga memberikan otonomi bagi individu dalam menyelesaikan masalah-masalah pekerjaannya.

Root-Bernstein, salah seorang penulis buku Sparks of Genius, mengusulkan pentingnya pegawai untuk keluar dari cara kerja yang rutin sehingga dapat melihat masalah pekerjaan dengan cara yang baru. Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut menurut Bernstein perlu dilakukan brainstorming secara regular. Dengan melakukan brainstorming pegawai diharapkan dapat memberikan ide dan solusi yang baru.
Read More......

Bangkit Di Saat Sulit!!

By: Jumadi subur
Seorang ibu menyuruh seorang anaknya membeli sebotol penuh minyak. Ia memberikan sebuah botol kosong dan uang sepuluh rupee. Kemudian anak itu pergi membeli apa yang diperintahkan ibunya.

Dalam perjalanan pulang, ia terjatuh. Minyak yang ada di dalam botol itu tumpah hingga separuh. Ketika mengetahui botolnya kosong separuh, ia menemui ibunya dengan menangis,

“Ooo… saya kehilangan minyak setengah botol! Saya kehilangan minyak setengah botol!” Ia sangat bersedih hati dan tidak bahagia. Tampaknya ia memandang kejadian itu secara negatif dan bersikap pesimis.

Kemudian, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee lagi. Kemudian anaknya
pergi. Dalam perjalanan pulang, ia juga terjatuh. Dan separuh minyaknya tumpah. Ia memungut botol dan mendapati minyaknya tinggal separuh.

Ia pulang dengan wajah berbahagia. Ia berkata pada ibunya, “Ooo… ibu saya tadi terjatuh. Botol ini pun terjatuh dan minyaknya tumpah. Bisa saja botol itu pecah dan minyaknya tumpah semua. Tapi, lihat, saya berhasil menyelamatkan separuh minyak.” Anak itu tidak bersedih hati, malah ia tampak berbahagia. Anak ini tampak bersikap optimis atas kejadian yang menimpanya.

Sekali lagi, ibu itu menyuruh anaknya yang lain untuk membeli sebotol minyak. Ia memberikan sebuah botol dan uang sepuluh rupee. Anaknya yang ketiga pergi membeli minyak. Sekali lagi, anak itu terjatuh dan minyaknya tumpah. Ia memungut botol yang berisi minyak separuh dan mendatangi ibunya dengan sangat bahagia.

Ia berkata, “Ibu, saya menyelamatkan separuh minyak.” Tapi anaknya yang ketiga ini bukan hanya seorang anak yang optimis. Ia juga seorang anak yang realistis. Dia memahami bahwa separuh minyak telah tumpah, dan separuh minyak bisa diselamatkan. Maka dengan mantap ia berkata pada ibunya, “Ibu, aku akan pergi ke pasar untuk bekerja keras sepanjang hari agar bisa mendapatkan lima rupee untuk membeli minyak setengah botol yang tumpah. Sore nanti saya akan memenuhi botol itu.”

Mitra profesional, kita bisa memandang hidup dengan kacamata buram, atau dengan kacamata
yang terang. Namun, semua itu tidak bermanfaat jika kita tidak bersikap realistis dan mewujudkannya dalam bentuk kerja yang realistis.

Kehidupan kita tak akan pernah berjalan semulus yang kita pikirkan. Berbagai macam tantangan, misalnya kehilangan pekerjaan atau orang- orang yang dicintai, disabotase, bangkrut dan lain sebagainya, bisa saja menyeret kita dalam keterpurukan.

Bila kita melihat ke sekeliling, begitu banyak orang-orang yang tenggelam dalam keterpurukan dan terjerat cukup lama dalam kegelapan, misalnya menjadi pecandu narkoba, budak hutang dan kemiskinan, korupsi atau melakukan tindak kejahatan lainnya lalu dipenjarakan, dan bentuk kemalangan lainnya.

Bila kita cukup cerdas dalam menghadapi tantangan kehidupan, bermacam bentuk benturan keras seperti itu seharusnya tidak membuat kita semakin terpuruk. Tantangan kehidupan adalah kesempatan untuk introspeksi diri. Benturan keras dalam kehidupan akan menjadikan kita lebih mulia, jika kita segera sadar atas kekeliruan yang telah dilakukan, kelemahan yang harus

Tantangan kehidupan adalah bagian dari perjalanan hidup supaya kita menjadi lebih cerdas menghadapi tantangan kehidupan. Tokoh-tokoh terkenal dan sukses, misalnya Walt Disney, Soichiro Honda, Thomas Edison, Wright Bros, Fred Smith, Mohamad Ali, Henry Ford, Bill Gates, Steve Jobs, Oprah Winfrey, Christoper Columbus, Anthony Robins, hingga Tukul Arwana, sudah pernah mengalami keras dan sakitnya kehidupan. Tetapi semua pengalaman pahit tersebut justru membimbing mereka ke gerbang kesuksesan.

Kesuksesan mereka bukan semata-mata dipengaruhi oleh faktor pendidikan ataupun modal, apalagi faktor kebetulan. Mereka berhasil lantaran kekuatan dan kecerdasan mereka menghadapi tantangan kehidupan. Menurut Paul G. Stoltz, Phd, dalam bukunya berjudul Adversity Quotient (AQ), ada tiga tipe manusia dalam analogi mendaki gunung:
1. Quitters – orang-orang yang mudah menyerah, sehingga kehidupan mereka semakin terpuruk dalam kemalangan.
2. Campers – orang-orang yang mudah puas dengan apa yang sudah dicapai, sehingga kehidupan mereka biasa-biasa saja.
3. Climbers – orang-orang yang selalu optimis, berpikir positif dan terus bersemangat kerja sampai benar-benar mendapatkan yang mereka inginkan. Contoh dari tipe orang ke tiga adalah orang-orang yang sukses di dunia ini. Selalu memanfaatkan kesempatan untuk maju dan pulih dari keterpurukan adalah ciri khas mereka yang utama. Tak mengherankan jika mereka melalui setiap rintangan dengan tabah, berjuang keras, dan mental yang kuat.

Tantangan kehidupan memang tidak pernah ada habisnya. Tetapi selama kita terus berusaha memperbaiki diri dan strategi ditambah dengan kesadaran spiritual yang lebih dalam, maka kita akan dapat mencapai tujuan tertinggi.

Oleh sebab itu, perbaiki diri terus-menerus, jangan menunggu sampai kemalangan itu benar-benar datang. Mantapkan keyakinan ketika membuat perencanaan dan menetapkan target yang memungkinkan tercapai. Kemudian langsung melakukan langkah-langkah untuk memastikan hasil maksimal, dengan penuh komitmen dan kerja keras, kecintaan dan semangat. Dengan demikian kita akan memiliki kepekaan sekaligus keseimbangan disaat harus menghadapi tantangan kehidupan yang cukup keras.

Mulai detik ini tanyakanlah pada diri sendiri seberapa besar pengaruh positif yang telah Anda dapatkan atas berbagai situasi yang Anda alami? Pastikan tantangan hidup selama ini membawa Anda pada kedewasaan, kebijaksanaan dan kualitas spiritual yang lebih baik. Dengan demikian Anda akan dapat menilai apakah Anda sudah mampu bangkit dan menjadi manusia yang lebih mulia atau belum. [js]
Read More......

Sabtu, 20 Juni 2009

Mau???

Read More......

Kamis, 04 Juni 2009

Lintas bukit Relawan Rumah Zakat indonesia




Oleh : M.Taizir Nasution


Pagi itu di bulan April 09 cuaca batam sangat cerah. kelihatan sekali wajah-wajah cerah sedang menunggu teman yang belum datang.
Batam bisa dikatakan panas. propinsi termuda di Indonesia ini memang propinsi yang paling banyak memiliki pulau-pulau kecil maupun besar. luas daratan propinsi ini 715 Km2, sedangkan luas keseluruhannya 1.570,35 Km2. Batam merupakan salah satu propinsi yang paling pesat pertumbuhannya di Indonesia sehingga gerak pembangunan sangat jelas terlihat disini. kondisi daratan yang berbukit-bukit serta tanah yang kurang subur menjadikan Batam sebagai daerah yang kurang baik untuk lahan pertanian. Laju pembangunan infrastuktur mengharuskan penyediaan lahan yang banyak mengorbankan hutan yang ada dibatam. salah satu hutan yang masih tersisa adalah hutan yang ada dibelakang kawasan Industri Muka kuning. Salah satu kawasan Industri terbesar di Batam.
Rumah Zakat Indonesia bekerjasama dengan Batam Adventure Club kali ini mengadakan acara lintas alam bagi relawannya. Tujuan dari acara ini untuk lebih meggalang kekompakan serta melatih fisik juga mental para relawan organisasi zakat ini. lokasi yang dipilih adalah hutan dibelakang Kawasan Industri Batamindo. sedangkan rute yang ditempuh dari Simpang Dam sampai Dormitori Blok R. perjalanan kali ini melibatkan lebih kurang 20 relawan serta 3 orang Panitia. Masjid Nurul islam yang terletak di dalam Kawasan industri ini adalah lokasi peserta berkumpul serta start awal perjalanan. Team BAC yang turun pada kesempatan kali ini ada 3 orang dan dipimpin oleh direktur BAC sendiri, Bapak Bowo Susanto. sebelum acara pemberangkatan Pak Bowo memberikan arahan singkat mengenai persiapan serta teknis perjalanan kepada peserta.
Tepat pukul 8.00 pagi rombongan sudah mulai bergerak diiringi do'a dan Takbir yang membahana peserta keliatan bersemangat sekali mengikuti acara ini. barisan peserta mulai berjalan melintasi jalanan kawasan ini. beberapa pengendara yang melintas memperhatikan dengan wajah ingin tahu, ada yang tersenyum ada juga yang kelihatan bengong. Mungkin mereka bertanya-tanya rombongan apakah ini?.
rombongan terus berjalan melintasi simpang dam dan masuk ke kawasan tower telekomunikasi yang berada diatas bukit, rute yang ditempuh langsung menanjak. masuk kekawasan hutan tidak membuat rutenya menjadi mudah, jalan yang menanjak masih terus dilalui rombongan ini, sampai seratus meter masuk kedalam kawasan hutan barulah jalanan sedikit landai. keringat mulai bercucuran serta muka para peserta mulai memerah, perbekalan air mulai diminum dan peserta mulai meminta untuk beristirahat. Didalam hutan peserta harus awas mengamati tanda untuk mengetahui rute yang akan dilalui. tanda-tanda tersebut dibuat oleh team Batam adventure yang diletakkan dipohon-pohon. setelah lima menit istrirahat perjalanan dilanjutkan kembali, rute yang ditempuh kali ini berupa badan bukit sehingga menguras energi yang lebih karena kondisi medan yang bertekstur miring. sampai ditengah perjalanan kita menemui sungai yang airnya hampir mengering. Para peserta mengisi botol-botol minuman mereka yang persediaannya mulai habis. terasa segar sekali air sungai. memang alam menyediakan apa yang kita butuhkan asalkan kita menjaga kelestariannya.
Kondisi fisik peserta kelihatan sudah semakin menurun, terlihat ketika banyaknya peserta yang mengajukan istirahat. hal seperti ini sebisa mungkin kita hindari, semakin banyak istirahat semakin lelah serta cepatnya turun stamina, karena akan mengganggu ritme tubuh kita. ketika tubuh kita sudah terbiasa dengan beban mendaki dan menurun tiba-tiba kita istirahat kondisi ini menyebabkan otot-otot kembali keposisi semula dibutuhkan lagi waktu untuk beradaptasi kekondisi beban tadi. sebaiknya waktu istirahat diatur jarak serta waktunya.
Dengan menyanyikan yel-yel semangat peserta mulai bangkit kembali. Udara semakin panas ketika mendekati pukul dua belas siang, namun karena pepohonan semakin rapat udara panas tersebut sedikit berkurang. mendekati garis akhir rute yang kita tempuh semakin menurun dan dari kejauhan terdengar suara aliran air, peserta mempercepat langkahnya dan benar saja kita menemukan sungai kembali. Sungai ini agak besar dari sungai yang kita jumpai pertama tadi dan airnya jernih sekali. para peserta langsung membuka sepatu dan masuk kedalam sungai. terlihat kegembiraan diwajah mereka, ada yang mencuci muka ada juga yang sekedar duduk-duduk dibebatuan dan membiarkan kaki mereka teremdam. Sebagian lagi mengisi botol-botol air mereka.
Sekitar lima belas menit kemudian peserta mulai bergerak kembali, dan kali ini rute sudah memasuki perumahan penduduk yang ada di belakang kawasan. bukan perumahan pada umumnya, perumahan ini merupakan kawasan hutan yang digunakan oleh masyarakat setempat untuk membangun rumah. Umumnya di Batam disebut "Ruli" atau rumah liar. Tepat ketika Azan waktu sholat Zhuhur tiba kita sampai di akhir garis finish dengan selamat. Setelah kata-kata penutup dari koordinator Rumah zakat yang diwakili oleh pak Edy dan dengan do'a penutup kita dan seluruh peserta bubar.
Demikian kisah singkat perjalanan lintas alam Batam adventure club dengan Rumah zakat. Untuk kisah-kisah perjalanan selanjutnya dimasa yang akan datang akan kita share ke teman-teman pengunjung blog ini.
Read More......

Kamis, 07 Mei 2009

New Program







Type rest of the post here
Read More......

Kamis, 12 Maret 2009

Kepemimpinan Dalam Islam

Kepemimpinan adalah satu hal yang mutlak dalam kehidupan. Di dalam kehidupan rumah tangga perlu kepala, sholat berjamaah perlu imam, bahkan perjalanan yang dilakukan oleh tiga orang muslim perlu pemimpin perjalanan. Inilah pentingnya kepemimpiann. Untuk tujuan memperbaiki kehidupan yang lebih baik, seorang muslim tidak boleh mengelak dari tugas kepemimpinan, Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah dan orang-orang yang membutuhkannya, maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat (HR. Ahmad).

Di dalam Islam, pemimpin kadangkala disebut imam tapi juga khalifah. Artinya ia menjadi orang terdepan dalam memberi contoh sekaligus juga pemberi motivasi dan pendorong dari belakang barisan. Hakikat kepemimpinan dalam Islam meliputi:
(1) Tanggung Jawab, Bukan Keistimewaan. Ketika seseorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin suatu lembaga atau institusi, maka ia harus mampu mempertanggungjawabkannya kepada manusia dan Allah Swt. Oleh karena itu, jabatan dalam semua level atau tingkatan bukanlah suatu keistimewaan sehingga seorang pemimpin atau pejabat tidak boleh merasa menjadi manusia yang istimewa sehingga ia merasa harus diistimewakan dan ia sangat marah bila orang lain tidak mengistimewakan dirinya.
Umar bin Abdul Aziz kerap menyamar menjadi rakyat biasa untuk menyelami kehidupan rakyatnya. Pernah menjadi kuli panggul dan tukang angkut barang di pasar sebagai wujud tanggungjawabnya untuk peduli dengan rakyat.
Karena kepemimpinan itu tanggung jawab atau amanah yang tidak boleh disalahgunakan, maka pertanggungjawaban menjadi suatu kepastian, Rasulullah Saw bersabda: Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinan kamu (HR. Bukhari dan Muslim)
(2) Pengorbanan, Bukan Fasilitas. Menjadi pemimpin atau pejabat bukanlah untuk menikmati kemewahan atau kesenangan hidup dengan berbagai fasilitas duniawi yang menyenangkan, tapi justru ia harus mau berkorban dan menunjukkan pengorbanan, apalagi ketika masyarakat yang dipimpinnya berada dalam kondisi sulit dan sangat sulit.
Karenanya dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Umar bin Abdul Aziz sebelum menjadi khalifah menghabiskan dana untuk membeli pakaian yang harganya 400 dirham, tapi ketika ia menjadi khalifah ia hanya membeli pakaian yang harganya 10 dirham, hal ini ia lakukan karena kehidupan yang sederhana tidak hanya harus dihimbau, tapi harus dicontohkan langsung kepada masyarakatnya.
3. Kerja Keras, Bukan Santai. Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk menghadapi dan mengatasi berbagai persoalan yang menghantui masyarakat yang dipimpinnya untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan masyarakat untuk bisa menjalani kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Untuk itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan penuh kesungguhan dan optimisme.
(4). Kewenangan Melayani, Bukan Sewenang-Wenang. Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya, karena itu menjadi pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan kewenangan yang besar untuk bisa melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih baik dari pemimpin sebelumnya, Rasulullah Saw bersabda: Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka (HR. Abu Na’im).
Oleh karena itu, setiap pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna meningkatkan kesejahteraan hidup, ini berarti tidak ada keinginan sedikitpun untuk menzalimi rakyatnya apalagi menjual rakyat, berbicara atas nama rakyat atau kepentingan rakyat padahal sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga atau golongannya. Bila pemimpin seperti ini terdapat dalam kehidupan kita, maka ini adalah pengkhianat yang paling besar, Rasulullah Saw bersabda: Khianat yang paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan rakyatnya (HR. Thabrani).
(5). Keteladanan dan Kepeloporan, Bukan Pengekor. Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin seharusnya menjadi teladan dan pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak memiliki sikap terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika seorang pemimpin menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya, maka ia telah menunjukkan kejujuran itu. Ketika ia menyerukan hidup sederhana dalam soal materi, maka ia tunjukkan kesederhanaan bukan malah kemewahan. Masyarakat sangat menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan teladan dalam kebaikan dan kebenaran.
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyadari betapa penting kedudukan pemimpin bagi suatu masyarakat, karenanya jangan sampai kita salah memilih pemimpin, baik dalam tingkatan yang paling rendah seperti kepala rumah tanggai, ketua RT, pengurus masjid, lurah dan camat apalagi sampai tingkat tinggi seperti anggota parlemen, bupati atau walikota, gubernur, menteri dan presiden. Karena itu, orang-orang yang sudah terbukti tidak mampu memimpin, menyalahgunakan kepemimpinan untuk misi yang tidak benar dan orang-orang yang kita ragukan untuk bisa memimpin dengan baik dan kearah kebaikan, tidak layak untuk kita percayakan menjadi pemimpin.
(karimun/jm)

Read More......

Kamis, 26 Februari 2009

Ketika Pemimpin (Lupa) Turun ke Bawah


Oleh : Efriyandi Junmaisal, ST


Tulisan ini didedikasikan kepada korban longsor Banjarnegara, Jember, dan korban banjir di Batam serta korban alam lainnya yang mengawali tahun 2006 lalu serta masukan bagi Wali kota Batam yang baru dilantik agar menjalankan roda pemerintahan dengan baik dan tidak jatuh ke lubang yang sama.


Kita kilas balik terlebih dahulu beberapa kejadian yang terjadi mengawali tahun 2006 lalu, kejadian-kejadian tersebut sudah menelan ratusan jiwa, baik itu nasional maupun lokal Batam sendiri. Dimulai dari banjir bandang di Banjarnegara yang sampai saat ini menelan korban ratusan meninggal dan ribuan yang menderita luka-luka, lalu banjir longsor di Jember yang menelan korban sama banyaknya, sedangkan bencana alam yang terjadi di Batam baru-baru ini yaitu banjir yang melanda dibeberapa daerah sehingga menghambat warga yang beraktivitas pun ada korban bahkan kerugian materiil juga dialami warga.

Walau dikatakan semua kejadian diatas adalah kejadian alam, namun semua murni disebabkan oleh ulah manusia, karena alam yang diciptakan sebelumnya tidak membuat ulah, bahkan memberikan nilai manfaat bagi warga yang tinggal disekitarnya. Salah satu hasil investigasi sebuah stasiun televisi dalam suatu tayangannya terlihat hutan banyak ditebang tanpa ada upaya reboisasi.

Namun walau disebabkan oleh ulah manusia, faktor utama penyebab dari semua kejadian tersebut adalah ketika para pemimpin lupa turun ke bawah, yang cukup menunggu laporan dari bawahannya. Memang ada yang langsung turun, namun intensitasnya bisa dikatakan kurang, bahkan diadakan sekali dalam jangka waktu tertentu.

Saat ini sistem kepemimpinan kurang optimal berjalan, apakah ilmu kepemimpinan belum didapat atau karena dimanja oleh fasilitas yang dimiliki. Ada asisten, ajudan, ada staf ahli, dan lain sebagainya. Walau pemimpin tersebut dibantu dengan asisten-asisten yang kompeten, namun bukanlah menjadi penghalang bila sang pemimpin mau bekerja ke bawah, melihat fakta langsung ke bawah adalah suatu langkah yang tidak salah. Langkah ini juga sangat efektif membuat para asisten tersebut tidak akan main-main lagi dalam membuat laporan, apalagi kalau laporannya tidak benar maka sang asisten bisa dipecat dari jabatannya.

Sekarang menjadi pertanyaan, kenapa banyak asisten atau lainnya bisa membuat laporan fiktif, ada beberapa faktor yang memicu hal tersebut diantaranya :

Masa-masa Koalisi
Saat ini tampuk kepemimpinan memang dipimpin oleh satu orang, namun berhasilnya dia menjadi orang nomor satu tiada lain karena faktor dukungan beberapa partai. Saat ini baik ditingkat nasional, propinsi sampai daerah tidak ada calon yang memimpin hanya diusung satu partai tapi lebih dari satu, yang inilah dinamakan koalisi. Kejadian-kejadian yang terjadi ini bisa dimungkinkan karena koalisi-koalisi partai tadi, sehingga ada celah untuk saling menjatuhkan dan membuat hasil laporan sekadar ABS (asal bos senang). Adanya praktek koalisi berarti adanya pembagian jatah jabatan, nah pembagian jatah jabatan ini dimungkinkan adanya suatu konspirasi terselubung, apalagi kalau konspirasi tersebut mengkambinghitamkan pemimpin. Kalau partai koalisi tidak senang, bisa jadi ditahun yang berjalan mereka akan menarik dukungan. Kalaulah partai pendukung kemudian menarik dukungan alih-alih kabinet di reshuffle, sedemikian parahnya maka keefektifan roda pemerintahan lambat laun akan hilang. Ditahapan ini kerap akan terjadi saling tidak percaya pasca adanya reshuffle tadi.

Masa Budaya Korupsi
Hal hal lain yang memungkinkan terjadi ketimpangan pola kepemimpinan adalah karena masih adanya budaya korupsi yang mengakar, sehingga banyak laporan-laporan yang dibuat hanya/bila ada uang “makan”, kalau tak ada tugas tetap jalan tapi laporan dibuat fiktif. Kalau ada tugas pun, bahkan ditambah dengan uang jalan masih banyak juga laporan dibuat fiktif. Memang ada gerakan pemberantasan korupsi, namun sang pemain pun sudah lihai untuk memainkan perannya agar tidak tercium oleh KPK atau kepolisian. Nantinya ditahapan ini akan banyak agenda-agenda yang memboroskan uang tanpa ada kesesuaian dengan jadual yang dibuat, sehingga anggaran yang sudah dibuat pun masih bisa diperbaiki agar agenda “siluman” bisa diterbitkan.

Faktor-faktor tersebut hendaknya nanti harus diwaspadai oleh Walikota Batam ke depannya, karena bila tidak diwaspadai sangat mungkin akan terjadi ketimpangan-ketimpangan yang akan membuat runtuh roda pemerintahan, dan bila ini terjadi akan membuat massa diluar pendukung akan memanfaatkan untuk menjatuhkan sang Walikota.

Ada beberapa solusi dalam kesempatan ini penulis tawarkan kepada Walikota Batam yang insyaAllah bisa dijadikan langkah-langkah penanggulangan dan yang paling penting agar menyentuh kembali hati para pemimpin agar tidak lupa turun ke bawah, diantaranya :
1. Seorang pemimpin harus tahu apa yang dipimpinnya, siapa bawahannya, apa yang menjadi komitmen dan tugasnya.
2. Tidak ada salahnya jika seorang pemimpin mau “hitam berjelaga” hanya karena sayang kepada warganya, menerapkan sistem reserse kepolisian dalam sidaknya, artinya pemimpin tersebut kalau sedang sidak tak perlu memakai baju dinas dengan ada tanda walikota didadanya, tapi bisa saja berpakaian lain yang tidak membuat warga tahu yang dihadapinya adalah pemimpin daerah.
3. Tidak terlena akan fasilitas yang disandang, karena fasilitas yang ada tidak harus mematikan jiwa keidealisan, mungkin dahulu sebelum jadi walikota dia menjadi aktivis, sering berbaur dengan masyarakat, ikut demo, orasi, dsb. Nah, jiwa ini jangan hilang saat sudah duduk dikursi empuk.
4. Mau berkorban apa saja untuk menegakkan kebenaran, bahkan jabatan & jiwa pun menjadi taruhannya, bahkan tidak harus menunggu bawahannya yang dulu menjadi korban. Memang jarang ditemui saat ini seorang pemimpin mau meninggalkan jabatannya kalau dia gagal, apalagi mengorbani jiwanya yang kalau dia pahami betul bahwa langkah tersebut merupakan langkah syahid dijalan Allah SWT, seperti cerita-cerita yang sering tampil ditelevisi, seorang komandan perang maju kehadapan bersama anak buahnya untuk bertempur
5. Positive thinking boleh diterapkan. Namun, silahkan saja pemimpin mengecek kebenaran laporan tersebut, apakah sudah tepat, cara ini jangan ketahuan oleh sang pembuat laporan, hal ini manfaatnya agar orang-orang yang ada disekeliling kita untuk membuat laporan lebih real lagi.
6. Setelah itu semua dilakukan, buatlah gebrakan-gebrakan yang akan membuat roda pemerintahan stabil, keseimbangan keuangan dengan daya dobrak juga harus diperhitungkan, buatlah kerja dengan skala prioritas, tidak melewati batas kemampuan, menempatkan segala pola kerja pada tempatnya, tidak hanya harus seimbang perhatiannya, karena walau perhatiannya seimbang tapi tidak melihat skala prioritas belum tentu pemerintahan bisa dikatakan berhasil dimata rakyat.

Yang paling penting solusi dari semua masalah itu adalah factor atau kunci utamanya yaitu agar para pemimpin jangan malu-malu untuk turun ke bawah, melihat rakyatnya langsung tanpa harus terus mengandalkan laporan dari bawahannya. Kesadaran yang timbul dari lubuk hati bahwa dirinya dipilih oleh rakyat semoga bisa mengalahkan kemalasan duduk dikursi empuk, tidak menunggu rakyat ditimpa kesusahan terlebih dahulu, tapi mencari solusi sebelum ada insiden yang menelan korban dan kerugian material. Perilaku ini sebenarnya sudah dilakukan zaman Rasulullah SAW dan sahabatnya, dimana pernah sahabat Umar Ra, yang saat itu menjabat sebagai Aamirul Mukminin keliling melihat kondisi rakyatnya, sehingga dikisah itu dia melihat ada rakyatnya menderita kelaparan, lalu diberikannya apa yang dibutuhkan oleh rakyatnya yang susah tersebut.

Semoga kualitas kepemimpinan walikota kita sekarang lebih baik seperti apa yang diharapkan dari tulisan diatas. Semoga !!!




Efriyandi Junmaisal, ST
Trainer BAC Learning Centre

Read More......

Selasa, 24 Februari 2009

Jadilah Diri Anda Sendiri, Maka Anda Akan Bahagia

Sahabatku…
Sesungguhnya salah satu pintu masuk menuju kebahagiaan adalah, ketika kita menjadi diri kita sendiri. Keyakinan kita dengan potensi, bakat, kekuatan dan karakteristik yang ada pada diri kita, membuat kita merasakan keistimewaan dan keunikan yang kita miliki.

Janganlah ragu wahai sahabat, bila kita sudah menemukan bakat kita, sekalipun menurut orang lain adalah sesuatu yang “remeh”. Ketika kita menjadi diri kita sendiri, maka kita akan menjadi orang yang paling bahagia di dunia.

Jika Anda berkumpul dengan orang-orang yang pintar pada satu bidang, yang mana bidang itu bukan keahlian Anda, jangan Anda katakan pada mereka bahwa keahlian yang mereka miliki juga Anda miliki. Keinginan Anda hidup dibawah bayang-bayang mereka justru akan melemahkan kedudukan Anda. Mengapa? Karena hal itu jelas akan menghilangkan kelebihan yang ada dalam diri Anda. Anda hanya berkutat pada kekurangan yang ada pada diri Anda. Dan jelas pada akhirnya akan melemahkan Anda, membuat Anda tidak bisa melangkah lebih jauh, dunia ini terasa sangat sempit. Jack Trout dalam bukunya yang cukup mencerahkan, Differentiatie or Die, berkata tentang hal ini: “Jika Anda mengabaikan keunikan Anda dan mencoba untuk memenuhi kebutuhan semua orang, Anda langsung melemahkan apa yang membuat Anda ‘berbeda’.”

Jujurlah dan katakan pada mereka, “Maaf, ini bukan bidang saya. Saya bodoh pada masalah yang kini sedang kalian bicarakan. Saya tidak tahu, apakah keahlian saya dapat digunakan untuk membantu kalian atau tidak.” Ketika Anda memberitahukan kepada mereka bahwa keahlian Anda di bidang B bukan A, mereka akan lebih antusias kepada Anda. Mereka akan lebih percaya, salut dan bangga berteman dengan Anda. Percayalah kepadaku tentang hal ini. “Anda adalah sesuatu yang berbeda dengan lainnya. Tidak pernah ada sejarah yang mencatat orang seperti Anda sebelumnya dan tidak akan ada orang seperti Anda di dunia ini pada masa yang akan datang.” (Dr. Aidh Abdullah Al Qarni dalam bukunya, La Tahzan)

Wahai sahabatku…
Tidak ingin menjadi diri kita sendiri disebabkan oleh keinginan kita untuk mendapatkan pujian manusia. Kita ingin menjadi populer di mata masyarakat. Sebuah hasil penelitian psikologi menyebutkan: orang-orang yang ingin menjadi populer seringkali tidak jujur. “Dan mereka sendiri senang dipuji dengan amal yang mereka sendiri tidak mengerjakannya.” (QS. 3: 188).

Membuat diri terkenal, itu bukan tujuan hidup kita. Kita hanya disuruh berbuat sebaik mungkin. Jika niat kita sudah salah, maka hasilnya pun akan tidak maksimal. Jika niat kita ingin terkenal tidak segera terwujud, kita hanya bisa larut dalam kesedihan karena tujuan hidup kita sudah terkandaskan. Sedangkan tujuan itu sendiri adalah final kehidupan. Tidak ada lagi kehidupan sesudah gagal mencapai titik final.

Berbeda dengan orang yang menyesuaikan tujuan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah; kegagalan dalam menghadapi sebuah episode kehidupan dunia ini bukan berarti kegagalan segala-galanya. “Jangan berambisi mencari popularitas, karena tabiat tersebut adalah indikasi dari kekeruhan jiwa, kegelisahan, dan keresahan.” (Dr. Aidh Al Qarni).

Seburuk apapun karya kita dan sekecil apa pun prestasi kita, hargailah itu! Semua itu kita peroleh dari hasil kerja keras kita, hasil kejeniusan otak kita, dan hasil kreativitas kita.

Sungguh, alangkah berbahagianya orang yang mencari ridha hanya kepada Allah semata. Dia tidak ingin menjadi populer di mata masyarakat. Jika masyarakat tidak menghargai karyanya, itu hal biasa baginya. Karena Allah sendiri telah berfirman: “Kebanyakan manusia tiada mengetahui.” Artinya hanya sedikit saja manusia yang dapat memahami kebenaran. Namun, bukan berarti bahwa dirinya lebih hebat dan lebih suci dari orang lain. Dia telah mendengar firman Allah yang berbunyi: “Janganlah kalian mengklaim diri kalian suci. Dialah yang paling mengetahui siapa yang bertakwa.” (QS. 53: 32).

Jika masyarakat menghargai karyanya, sekali-kali tidaklah ia menyombongkan diri. “Dan janganlah kalian (orang-orang beriman) berperilaku seperti orang-orang (kafir) yang keluar dari kampung halaman mereka dengan rasa angkuh dan bersikap riya kepada manusia.” (QS. 8: 47).

Sebuah kisah menyebutkan, seorang muslim yang fakir bernama Julaibib gugur dalam sebuah pertempuran melawan pasukan kafirin. Lantas Rasulullah SAW pun memeriksa orang-orang yang gugur dan para sahabat memberitahukan kepada beliau nama-nama mereka. Akan tetapi, mereka lupa kepada Julaibib hingga namanya tidak disebutkan, karena Julaibib bukan seorang yang terpandang dan bukan pula orang yang terkenal. Sebaliknya, Rasulullah ingat Julaibib dan tidak melupakannya; namanya masih tetap diingat oleh beliau di antara nama-nama lainnya yang disebut-sebut. Beliau sama sekali tidak lupa kepadanya, lalu beliau bersabda: “tetapi aku merasa kehilangan Julaibib!” Akhirnya, beliau menemukan jenazahnya dalam keadaan tertutup pasir, lalu beliau membersihkan pasir dari wajahnya seraya bersabda sambil meneteskan airmata: “Ternyata engkau telah membunuh tujuh orang musuh, kemudian engkau sendiri terbunuh. Engkau termasuk golonganku dan aku termasuk golonganmu; Engkau termasuk golonganku dan aku termasuk golonganmu; Engkau termasuk golonganku dan aku termasuk golonganmu.” Cukuplah bagi Julaibib dengan medali nabawi ini sebagai hadiah, kehormatan, dan anugerah.

Wahai sahabat…
Seperti Julaibib, tidak ingin menjadi orang terkenal dan terpandang. Seperti Julaibib, hidup menjadi dirinya sendiri. Seperti Julaibib, mengakhiri hidupnya dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Tidakkah kita ingin mendapatkan apa yang telah didapatkan Julaibib? (Imam Syamil)


Read More......

Melihat Kedisiplinan Kita

Saudaraku di jalan Allah,Hari ini kita masih dan terus meniti jalan dakwah ini dengan cinta dan harap.Cinta yang mengail beban-beban yang terkadang membuat luka.Harap yang tidak jarang membekaskan kekhawatiran kalau-kalau kita terjatuh.Dan kita bersyukur Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk menarik nafas menggerakkan tangan dan jari-jari kita. Hingga mouse yang tergenggam membantu kita untuk mengexplorasi nasihat-nasihat mutiara kesegaran dalam dunia maya ini.

Saudaraku yang dirahmati Allah ta'ala,
Hari ini berbagai cobaan dan tantangan hidup terus digulirkan-Nya guna membersihkan generasi ini dari kekesatan jiwa, dari hati-hati yang hampa. ALlah dengan kelembutannya mengkaruniakan kita pekerjaan-pekerjaan besar yang gunung-gunung gagah pun enggan menerimanya. Maka dengan kebeningan jiwa dan kesucian hatilah pekerjaan-pekerjaan mulia berkail amanah itu bisa kita tuntaskan. Akhi, begitu banyak kekuatan dan planning setan dalam emperlambat dan mangacaubalaukan erja dakwah kita. Sungguh tidak sedikit modal yang kita siapkan dalammenghajar segala bentuk kekufuran yang mereka promosikan. "Dan persiapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambatkan, yang dengannya kamu menggetarkan musuh-musuh Allah, musuh-musuhmu dan musuh yang tidak kau ketahui sedang Ia mengetahui." (QS alAnfal). Kekuatan Iman dan doa, keluasan ilmu dan tsaqofah, kejernihan jiwa dan ruh, hingga keperkasaan jasad dan strategi. Plus Disiplin.

Akhi, begitu banyak bagian dari modal-modal tempur kita telah peroleh atas izin-Nya. Belum sempurna memang, namun proses pematangan dan penempaan alamiah akan terus berjalan. "Am hasibtum an tadkhulul jannah ...al-Baqoroh:204" Belum jelas siapa dari kita yang lolos verifikasi amal di akhirat, yakin masuk surga? Sementara amal-amal kita belum seujung kuku dari kerja dakwah RasuluLlah SAW wa sahabat. Satu dari amalan yang menunjang kita dalam proses pengusungan kebangkitan Islam ialah sikap disiplin. Komit dengan waktu, komitmen dengan janji. Ialah sebuah kekuatan yang memaksimalkan kekuatan iman dan senjata doa yang dimiliki. Ialah pengiring dalam memantapkan keluasan ilmu dan tsaqofah kita. Disiplin mengajarkan kita beramal dengan ahsan profesional. Tanpanya barisan dakwah pun berantakan. Tanpa disiplin tujuan-sasaran-target dakwah melemah. Maka displin menjadi mutlak dimiliki setiap jundi-jundi fii sabilillah.

Saudaraku fillah, ketika Umar bin Khaththab ra mendisiplinkan warior-wariornya untuk selalu bersiwak dalam sebuah pertempuran, terjadilah percepatan kemenangan. Tika Khalid bin Walid ra mengatur barisan brimob dan infantrinya dalam Mut'ah dan Yarmuk dengan full kedisplinan, maka pasukan musuh yang sampai 10-60 kali lipat pun bisa terpukul parah. Disilplin yang diajarkan Rasulullah SAW ialah ketika sahabat dilarang merusak tanaman dan rumah ibadat dalam sariyah dan patroli, maka sahabat tidak merusak tanaman dan rumah ibadat. Ketika dilarang membuka surat perintah dalam 2 hari perjalan, maka sahabat tidak membuka surat perintahnya. Ketika intruksi Panglima SAW hanya mengintai, maka sahabat pun sekedar mengintai sekalipunberkesempatan membunuh.Bukanlah kedisiplnanRabbaniah itu seperti yangditampilkan oleh pasukan panah Muslim di perang Uhud.Bukan pula oleh sahabat yang membunuh saat masuk Rajab (bulan haram berperang) ketika perintah hanya sekedar berspionase. Bukan pula disiplin itu sikap yang hadir dalam diri Kaab bin Malik ra.Disiplin ialah sami'na wa atho'na. DIsiplin ialahmeresapi 'Waktu adalah pedang'. Disiplin bukan terlambat, terlebih menetang. Disiplin ialah tepat waktu, tepat sasaran. Nah, akhi sudahkah kita mewarnai kerja-kerja dengan kedisplinan?

Suatu hari rasulullah punya janji meeting dengan seseorang di suatu tempat. RasuluLlah datang on time bahkan menunggu seharian guna menunaikan janjinya. Dalam memenuhi hak istri-istrinya pun Rasul melakukannya dengan disiplin. RasuluLlah sangat menekankan agar umatnya tepat waktu dalam menunaikan sholat jamaah. Sebab sholat jamaah dimulai dari panggilan adzan hingga penutupan salam sholat memberikan sebuah tarbiyah indhiba' (pembinaan kedisiplinan). Dalam memenuhi hak istri-istrinya pun Rasul melakukan dengan disiplin. Entah bagaimana jadinya jika Fathu Makkah, tidak terlaksana sesuai jadwal waktu yang diplanningkan. Seorang sahabat ra yang ditugaskan menjaga pasukan berinisiatif mengisinya dengan sholat, tiba-tiba panah melesat dan menancap di tubuhnya. Namun ia terus melanjutkan sholatnya karena keengganan memutus bacaan sholatnya yang begitu terkhusyukkan, hingga panah berikutnya mampir lagi. Kita melihat betapa ia sangat khusyu dan taqorrub, namun dari segi askariyah/militer, barangkali panah tersebut merupakan teguran Allah atas kelalaiannya menjaga. Bagaimanakah kiranya saat ia sholat kemudian satu kompi pasukan kufar menerobos lewat posnya sementara ia sedang asyik sholat hingga tidak sempat memperingatkan pasukan muslim yang lain. Entah apa akibat yang diperoleh muslimin saat menghadapi tentara salibis dalam perang salib, jika saja Shalahuddin tidak menerapkan kedisiplinan dalam penjagaan dan qiyamul lail tentaranya.

Saudaraku, suatu hari dalam acara rihlah, para ikhwan berangkat dengan sebuah mobil bus, dan ketika ikhwan menaiki bus tersebut, mereka berebutan kursi hingga Imam Hasan alBanna membatalkan rihlah tersebut demi melihat kejadian tersebut. Maka bagaimanakah dengan kedisiplinan kita akhi? Bagaimanakah dengan komitmen kita terhadap kerja dakwah? Terhadap janji dan ketepatan waktu kita?

"Insya Allah jam 09.00 kita rapat, setuju?". "Setuju".

Besoknya,"Afwan,ana terlambat 30 menit."

"Afwan ana ada urusan mendadak."

"Afwan tadi sedang fotokopi, jadi terlambat."

"Afwan ..."."Ya, baiklah kita buka rapat pukul 10.00. Pekan depan jam 10.00 kita mulai."

Pekan depannya,"afwan ...."

"Ok akhi kita buka acara kita jam 11.00."

"Gimana laporan amal kerja dakwah antum, hari minimal 90% selesai yah?!"

"E... afwan ana sudah 60%."

"Ana baru 30%, afwan ya akhi.."

Barangkali cuplikan dialog singkat pernah kita jumpai akhi, atau sering dijumpai? Lihatlah ketika ikhwah membuat acara seminar atau pengajian atau sejenisnya. Di pamplet/publikasi terpampang acara di mulai pukul 08.00, pada hari H dengan berbagai kendala acara dimulai pukul 09.00 waktu setempat. Dalam undangan rapat tertulis jam 13.00, akhirnya demi menunggu keterlambatan satu-persatu personil, rapat dimulai jam 14.00 Lalu apa yang membedakan kita dengan masyarakat ammah.

Akhi, apa yang bisa kita qudwah-kan kepada masyarakat kita kalau ternyata komitmen kita terhadap waktu dan kerja dakwah sama lembeknya dengan mereka. Bukankah kita kader dakwah, selalu menggaungkan uswatun hasanah RasuluLlah SAW. Dimana kedisiplinan kita akhi ...

Akhi, ana pernah dalam satu hari menghadiri 4 acara rapat planning dakwah kampus plus liqoat (diisi). Dari rapat yang dihadiri 'pejabat tinggi' kampus sampai rapat kepanitian kecil, semuanya terlambat dimulai. Plus liqoat yang hampir setiap pekannya terlambat. Jika guru kencing berdiri maka murid kencing berlari. Seorang ulama pernah berkata :Jika ulama terbiasa dengan yang mubah, maka umat biasa dengan yang makruh. JIka ulama terbiasa dengan yang makruh, maka umat terbiasa dengan yang syubhat. Jika ulama biasa dengan yang syubhat maka umat terbiasa dengan yang haram, Jika ulamanya melakukan yang haram, maka umat pun menjadi kafir."

Sebuah gambaran standar posisi guru dan murid. Dua rapat pleno yang membahas grand design dakwah kampus, semua terlambat datang kecuali seorang akhwat. Ana sendiri terlambat 3 menit, pun dengan mati-matian tepat waktu, sampai berlari-lari menuju ruangan,... eh taunya 'para petinggi' belum satu pun yang nongol. Bagaimana kader di bawah atau objek dakwah bisa disiplin jika gurunya saja ....

Ketika ana mengawal ustadz Anis Matta Lc jaulah keliling Sulsel, dalam satu pagi rombongan ba'da subuh jalan-jalan menghirup udara fresh paginya Pare-pare. Ana mencuri tanya kepada beliau tentang kedisplinan. Beliau mengatakan ada 2 hal yang membuat seseorang terlambat, pertama karena kemalasan, kedua karena kesibukan aktivitas dakwah yang padat. Yang berbahaya dan berpengaruh negatif terhadap kinerja dakwah ialah yang pertama.

Akhi, ada 2 kekhawatiran ana terhadap fenomena ketidakdisiplinan ini, ialah :

1. Memperlambat pencapaian target/kinerja dakwah. Jika kita terbiasa terlambat, maka kebiasaan ini pun menular pada kerja-kerja lainnya. Apalagi jika terlambat karena kemalasan. Jika kita punya jadwal rapat jam 08.30, ba'da subuhnya kita berdzikir, mandi dan bersih-bersih. Jam 07.00-08.00 sarapan + nonton berita, 08.00-08.20 pergi memfotokopi berkas lanjut perjalanan ke tempat tujuan rapat 08.20-08.45. Bertemu dengan ikhwah dan mengatakan afwan tadi sedang fotokopi jadi terlambat. Sementara jasa fotokopi sudah buka pukul 07.00!!! TIdak heran dalam rapat Grand Design dakwah kampus ana terkekeh kecil dalam hati mendengar target-target waktu pencapaiannya. Dan terbukti, tidak ada yang memenuhi target. Lamban bin lambat.

2. Dosa. Kita bersepakat berkumpul jam 10.00 dalam sebuah acara. Saat hari H ana punya cucian yang selesai jam 10.30 atau mengerjakan laporan praktikum yang akan selesai jam 10.45. Namun demi memenuhi janji ana menunda pekerjaan ana untuk datang pada janji I, berkumpul jam 10.00. Dan ternyata mereka terlambat dan acara dimulai jam 11.00. Kalaulah sebelumnya disepakati jam 11.00 niscaya sekian pekerjaan telah selesai, dan ana hanya bisa menunggu sambil mengingat PR-PR yang bertumpuk. Ana melihat ini sebagai aktivitas penzholiman terhadap saudara. Dan masih banyak kejadian sejenis sebagai bentuk penghargaan terhadap waktu yang bagitu 'sederhana'.

Hup. Akhi, antum punya solusi? Afwan sudah jam 04.30 dan ana mulai ngantuk. Kita nyambung di lain kesempatan...

BRIGADE - 01/Nugra S

Read More......

Senin, 26 Januari 2009

Jembatan Cinta

Dua orang bersaudara tinggal di suatu ladang. Dulu mereka hidup nyaman, saling bantu, dan saling
tolong. Namun, karena suatu masalah, kini mereka berselisih. Kasih sayang yang berlangsung selama
hidup berdampingan sepuluh tahun sirna dalam sekejap. Awalnya hanya kesalahpahaman kecil. Lalu
menjadi saling ejek dan saling maki, setelah tak bertegur sapa selama seminggu.


Pada suatu pagi si kakak kedatangan tamu. Rupanya seorang tukang kayu yang datang lengkap
dengan kotak perkakasnya. “Saya mencari kerja. Apakah anda punya pekerjaan buat saya?” tanya si
tukang kayu itu. “O ya,” kata si Kakak. “Saya punya satu pekerjaan untukmu. Coba lihat di sana, di
ladang sebelah sana. Di sana tinggal tetangga saya. Ehmm, sebenarnya adik saya. Dua minggu lalu dia
membuat masalah dengan saya. Sebelumnya di sana ada sebuah tanah lapang, tapi dia telah menguruk
tanah itu dan kini ada sebuah lembah kecil di sana. Mungkin ia ingin membatasi tanahnya dengan
lembah itu.”
“Tapi,” dia berkata lagi, “Saya bisa lakukan yang lebih baik daripada dia. Kamu lihat kumpulan kayu
yang di lumbung itu? Saya ingin kamu membuat pagar. Dan ingat, tingginya harus 10 meter sehingga
dia tak akan bisa lagi melihat ladang saya lagi. Saya ingin memberinya pelajaran.”
“Baiklah, saya bisa mengerti masalahnya,” jawab si tukang kayu. “Sekarang, tunjukkan dimana palu dan
paku supaya saya bisa mulai bekerja. Saya akan membuat Anda senang dengan pekerjaan saya ini.”
Sang kakak menunjukkan tempat perkakas miliknya, lalu pergi ke kota untuk membeli beberapa barang
sehari-hari. Ia juga berpesan kepada si tukang kayu untuk menyelesaikan tugasnya itu dalam seminggu.
Jadi, selesai tepat saat ia kembali dari kota.
Tibalah saat itu. Matahari hampir tenggelam ketika sang kakak tiba dari kota. Ia langsung menuju
“perbatasan” ladang itu. Matanya terbelalak. Betapa kagetnya ia, sebab di sana tidak dilihatnya pagar.
Yang ada justru sebuah jembatan yang menghubungkan ladangnya dengan ladang adiknya. Di ujung
jalan yang lainnnya, sang adik ternyata telah berdiri sambil melambai-lambaikan tangan. Dalam
temaram senja kedua kakak-beradik itu bertemu di tengah jembatan.
Sang adik berkata, “Kak, engkau begitu baik telah membuatkan satu jembatan buat kita berdua. Padahal
aku yang memulai segalanya. Aku yang membuat lembah ini sebagai batas di antara kita. Engkau
begitu baik, walaupun atas segala yang pernah kuucapkan dan telah kuperbuat.”
Sang kakak tak menyangka seperti ini kejadiannya. Sebenarnya ia ingin juga membuat batas di antara
mereka. Kedua tangan kakak-beradik itu lalu terbuka untuk saling berpelukan. Di tempat yang agak jauh
si tukang kayu menyaksikan adegan itu. Kemudian memanggung pekakasnya. Bersiap pergi. Tapi, ekor
mata si kakak segera menangkapnya. “Heii…tunggu! Jangan pergi! Aku punya pekerjaan lain untukmu,”
teriak si kakak memanggil si tukang kayu.
“Saya ingin sekali berada di sini dan merasakan kebahagiaan kalian,” kata si tukang kayu. “Tapi, masih
banyak jembatan lagi yang harus kubangun. Terima kasih.”
Teman, jembatan antarmanusia adalah cinta dan kasih sayang. Dalam cinta kita akan menemukan
saling pengertian, pengharapan, welas asih, perhatian, peneguhan, dukungan, semangat, dan banyak
hal lainnya. Jika tak bisa menemukan cara untuk memberikan kasih kepada banyak orang, setidaknya
kita punya cara untuk mengingat bahwa kita telah lakukan yang terbaik.
Sesungguhnya yang kita butuhkan hanyalah sedikit sentuhan bahwa sebenarnya kita adalah satu dan
punya keinginan yang sama:
DICINTAI dan MENCINTAI.
Disadur dari buku :
Kekuatan Cinta “30 Nasihat Bagi Jiwa Perindu Nur Illahi”
Irfan Toni Herlambang
Read More......

Minggu, 18 Januari 2009

Delapan Kado Terindah






..., memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.


Aneka kado ini tidak dijual di toko.
Kita bisa menghadiahkannya setiap saat, dan tak perlu membeli !
Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang kita sayangi.


1. KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya.
Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat,telepon,foto atau faks.
Namun dengan berada disampingnya.
Kamu dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian , dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif.
Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran kamu sebagai pembawa kebahagian.

2. MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan.
Sudah lama diketahui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan.
Berikan kado ini untuknya.
Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati.
Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan kamu dalam keadaan betul-betul rileks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan.
Tatap wajahnya, tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi.
Biarkan ia menuntaskannya.
Ini memudahkan kamu untuk memberi tanggapan yang tepat setelah itu, tidak harus berupa diskusi atau penilaian.
Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

3. D I A M
Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan.
Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang,tapi lebih dari segalanya.
Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya " ruang".
Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

4. KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan.
Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya ?
Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta.
Makna kebebasan bukanlah, "Kau bebas berbuat semaumu."
Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5. KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? (eh..)
Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho.
Bahkan tak salah jika kamu mengkadokannya tiap hari!
Selain keindahan penampilan pribadi.

6. TANGGAPAN POSITIF
Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran,sikap atau tindakan orang yang kita sayangi, seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita.
Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif.
Nyatakan dengan jelas dan tulus.
Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir kamu mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi kamu.
Ingat-ingat pula,pernahkah kamu memujinya.
Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian ( dan juga permintaan maaf), adalah kado cinta yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran.
Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat.
Semestinya kamu pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalanitu?
Bila kamu memikirkan hal ini, berarti kamu siap memberikan kado " kesediaan mengalah".
Okelah, kamu mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji.
Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu,kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ?
Kesediaan untuk mengalah sudah dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

8. SENYUMAN
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa.
Senyuman,terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah.
Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita.
Kapan terakhir kali kamu menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi.
Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah.
Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.

Ada saat dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang.
Kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia.
Berharaplah kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginanmu, karena kamu hidup hanya sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan.

Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia.
Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu manusia yang sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.
Selalu letakkan dirimu pada posisi yang lain jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga.
Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan.




Read More......

10 Kualitas Pribadi Yang Disukai

Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun.

Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, ...e


1. Ketulusan.
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada,pura-pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya "Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak". Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.

2. Rendah hati.
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahan hati justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang dibawahnya tidak merasa minder.

3. Kesetiaan.
Kesetiaan sudah menjadi barang langka dan sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janjinya, mempunyai komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.

4. Bersikap positif.
Orang yang bersikap positif selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dsb.

5. Keceriaan.
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh, tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.

6. Bertanggung jawab.
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.

7. Percaya Diri.
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.

8. Kebesaran jiwa.
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa-masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.

9. "Easy Going".
Orang yang "Easy Going" menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada diluar kontrolnya.

10. Empati.
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik, tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.

Read More......